Hubungan Interpersonal
Dewasa ini, kita semakin menyadari bahwa perkembangan
hubungan antara dua orang (antarpribadi) diatur oleh seperangkat kekuatan yang
kompleks yang harus dikelola secara terus menerus oleh para pihak yang
terlibat. Sebagai makhluk sosial, manusia tentunya membutuhkan orang lain.
Salah satu cara berhubungan dengan orang lain kita melakukan komunikasi. dimana
membuka diri dan berbicara terus terang dianggap sebagai strategi membangun
hubungan yang berarti.
Menurut suatu artikel yang saya bacadan dapat disimpulkan
bahwa, Hubungan interpersonal adalah hubungan yang melibatkan dan membentuk dua
pihak yaitu antara anda dan saya, dimana kita bisa saling berbagi pengalaman.
Hal ini dapat dinamakan proses perkenalan, saat masing-masing individu saling
bertemu dan memulai interaksi. Hubungan ini akan selalu berubah karena
membutuhkan tindakan tertentu untuk membentuk keseimbangan. Contohnya dengan
teman baru dikampus, umumnya kita mengenal satu orang terlebih dahulu untuk
saling berbagi pengalaman lalu mengenal yang lain nya.
A. Model-model
Hubungan Interpersonal
Ada beberapa teori yang menjelaskan hubungan interpersonal,
mengikuti Ikhtisar Coleman dan Hammen (1974:224-231) menyebutkan empat model,
yaitu :
1. Model
Pertukaran Sosial
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai
suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena
mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Terdapat empat
konsep pokok dalam teori ini, yaitu :
- Ganjaran yang
dimaksud adalah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang
dari suatu hubungan.
Contoh nya ganjaran dapat berupa uang, penerimaan sosial
atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya.
- Biaya
adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu
hubungan.
Contoh nya biaya itu dapat berupa konflik, kecemasan,
dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menimbulkan
efek – efek tidak menyenangkan.
-Hasil/
Laba adalah ganjaran dikurangi biaya.
Misalnya bila seorang individu merasa, dalam suatu hubungan
interpersonal, bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari
hubungan lain yang mendatangkan laba.
- Tingkat
perbandingan menunjukkan ukuran baku (standar) yang dipakai sebagai
kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang.
Misalnya dalam pertemanan dalam mendapat teman baru biasanya
seseorang suka membanding-bandingan ukuran teman yang pada waktu lalu dan teman
yang pada waktu sekarang.
2. Model
Peranan
Model peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai
panggung sandiwara. Di sini setiap orang harus
memainkan peranannya sesuai dengan “naskah” yang telah dibuat oleh
masyarakat.
Jadi kalau menurut saya disini seseorang tidak menjadi dirinya
sendiri melainkan karena pencitraan yang sudah terlanjur dibuat oleh
masyarakat. Misalnya sebagai ketua desa dimana seseorang yang dianggap pemimpin
dalam suatu lingkungan dituntut untuk menjadi seseorang yang patut dicontoh
oleh orang banyak.
3. Model
Permainan
Dalam model ini, orang- orang berhubungan dalam bermacam-
macam permainan. Dalam hubungan interpersonal, kita menampilkan salah satu
aspek kepribadian kita (orang tua, orang dewasa dan anak-anak) dan
orang lain membalasnya dengan salah satu aspek tersebut juga.
4. Model
Interaksional
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu
sistem.Hubungan interpersonal dapat dipandang sebagai sistem dengan sifat-
sifatnya.Singkatnya, model interaksional mencoba menggabungkan model
pertukaran, peranan, dan permainan.
B. Memulai
Hubungan
Dalam memulai suatu hubungan interpersonal seseorang akan
menumbuhkan beberapa sikap yaitu :
1. Saling
percaya, hal ini dianggap penting dalam menentukan efektivitas komunikasi jika
dapat diwujudkan dengan baik hal ini dapat menimbulkan interaksi yang
menyenangkan.
2. Suportif,
proses mengurangi sikap difensif dalam komunikasi. Sikap difensif akan
terjadi saat individu merasa bahwa dirinya tidak dapat menerima, atau bahkan
saat melakukan kebohongan dan tidak jujur.
3. Saling
terbuka, sangat berpengaruh dalam membentuk komunikasi interpersonal yang
efektif. Sikap ini akan mengurangi perasaan curiga atau sikap tidak percaya
terhadap individu lain saat berlangsungnya komunikasi interpersonal.
Sedangkan menurut saya dalam memulai hubungan itu dimana
saat kita merasa kita klik dalam artian nyaman dengan seseorang, disitulah saya
dapat memulai suatu hubungan.
- Pembentukan
kesan dan ketertarikan Interpersonal dalam memulai hubungan
Dalam menentukan suatu kesan dalam berhubungan interpersonal tahap ini sering
disebut juga dengan tahap perkenalan. Bisa nya diawali dengan kontak permulaan
(eye contect) pada tahap ini biasanya masing-masing pihak
berusahamengenali identitas dan sikap, bila mereka merasa ada kesamaan
mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi
yang dicari biasanya meliputi data usia, pekerjaan, tempat tinggal,
keadaan keluarga dan sebagainya. Di ikuti oleh kesamaan-kesamaan sikap dan
pendapat terhadap suatu objek, perencanaan yang akan datang, kepribadian,
perilaku pada masa lalu hobi dan minat. Jika kesamaan kesamaan tersebut telah
timbul maka terjadilah ketertarikan interpersonal yang lebih dalam.
C. Keintiman
(intimacy) dan Hubungan Pribadi
Menurut Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu hubungan
intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh
kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan
pribadimmasing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling
berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama. Keintiman (intimacy) sangat
berkaitan dengan derajat kecintaan, kepercayaan, kepuasan, tanggung jawab dan
pengertian pasangan dalam hubungan yang dekat (intim).
Untuk menjalin hubungan pribadi diperlukan adanya intimacy
Cinta interpersonal membutuhkan tiga hal: Intimacy, Passion,
dan Commitment. Perasaan dekat dan nyaman muncul dari kualitas kebersamaan
yang bagus. Keberasamaan yang menciptakan Intimacy dan kenyamanan ini
adalah sebuah wujud awal dari cinta yang sering disebut sebagai persahabatan
atau pertemanan (Liking/Friendship).
Proses pendekatan itu proses dimana kebersamaan yang
menciptakan Intimacy dan kenyamanan yang merupakan wujud awal
cinta. Jika Intimacy, Passion, dan Commitment terpenuhi, maka
sebuah hubungan akan menjadi sempurna karena dliliputi oleh cinta yang
menyeluruh (Consummate Love). Namun, keadaan yang penuh cinta yang menyeluruh
ini bisa berlangsung selamanya dan bisa juga tidak. Kenapa? Semua bergantung
pada proses memelihara tiga hal tersebut yang dipenuhi berbagai rasa, mulai
dari sedih, gembira, puas, kecewa, rindu bahkan bosan.
Ketika Intimacy yang hilang, maka yang terjadi adalah cinta absurd
(Fatuous Love).
Apa itu fatuos love /cinta absurd? Cinta absurd adalah cinta
yang bersandar pada Passion dan Commitment. seperti
mempertahankan pernikahan atau berpacaran karena teman, orangtua, usia, dan
motivasi dari luar lainnya. Hanya saja, ada motivasi pada ketertarikan
pribadi dan fisik, dan Comitment yang tidak bertujuan menjaga
hubungan, tapi lebih bertujuan mengejar materi atau kekuasaan. Cinta
ini menjadi absurd karena hal yang paling awal tidak ada
lagi. Hilangnya Intimacyterjadi, juga karena respon yang tidak tepat
terhadap rasa yang menyertai sebuah hubungan, seperti sedih, gembira, puas,
kecewa, rindu bahkan bosan.
D. Keintiman
(intimacy) dan Pertumbuhan
Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu hubungan intim
adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh
kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi masing-masing
yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan
aktivitas yang sama.
Faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal uang
baik berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan tanpa berusaha
mengendalikan. faktor kedua yang menumbuhkan sikap percaya pada diri orang
lain. Kejujuran, faktor ketiga yang menumbuhkan sikap percaya. Sikap yang
mengurangi sikap defens dalam komunikasi. Teori-teori tentang efek komunikasi
yang oleh para pakar komunikasi tahun 1970-an dinamakan pula hypodermic needle
theory, teori ini mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat
perkasa dan komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa.
Selang pertumbuhan yang terus menerus meningkat maka
keintiman yang terjadi pun semakin dekat dan semakin matang. Apapun alasan
untuk berpacaran, untuk bertumbuh dalam keintiman, yang terutama adalah cinta.
Keintiman tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti proses
menyatakan siapa kita sesungguhnya kepada orang lain. Keintiman adalah
kebebasan menjadi diri sendiri. Keintiman berarti proses membuka topeng kita
kepada pasangan kita. Bagaikan menguliti lapisan demi lapisan bawang, kita pun
menunjukkan lapisan demi lapisan kehidupan kita secara utuh kepada pasangan
kita.
Keinginan setiap pasangan adalah menjadi intim. Kita ingin
diterima, dihargai, dihormati, dianggap berharga oleh pasangan kita. Kita
menginginkan hubungan kita menjadi tempat ternyaman bagi kita ketika kita
berbeban. Tempat dimana belas kasihan dan dukungan ada didalamnya. Namun,
respon alami kita adalah penolakan untuk bisa terbuka terhadap pasangan kita.
Dalam hal inilah keutamaan cinta dibutuhkan. Hal ini dapat disebabkan karena :
- Kita
tidak mengenal dan tidak menerima siapa diri kita secara utuh.
- Kita
tidak menyadari bahwa hubungan pacaran adalah persiapan memasuki pernikahan.
- Kita
tidak percaya pasangan kita sebagai orang yang dapat dipercaya untuk memegang
rahasia.
- Kita
dibentuk menjadi orang yang berkepribadian tertutup.
- Kita
memulai pacaran bukan dengan cinta yang tulus.
Sumber :
(Hall, S Calvin., Lindzey , Gardner., (2009). teori -
teori psikodinamika, yogyakarta: kanisius)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar