hello

Jumat, 07 Maret 2014

Bentuk-bentuk Utama dalam Terapi : Terapi Supportive, Reeductive, Reconstructive

BENTUK TERAPI

Terapi atau pengobatan, adalah remediasi masalah kesehatan, biasanya mengikuti diagnosis. Orang yang melakukan terapi disebut sebagai terapis.

a.    Terapi supportive
Terapi supportive (juga disebut psikoterapi berorientasi hubungan) yaitu suatu pengobatan yang diarahkan untuk menjaga integritas fisiologis atau fungsional pasien sampai pengobatan yang lebih definitif dapat dilaksanakan, atau sampai daya penyembuhan pasien berfungsi untuk meniadakan kebutuhan perawatan lebih lanjut. Terapi ini menawarkan dukungan kepada pasien oleh seorang tokoh yang berkuasa selama periode penyakit, kekacauan atau dekompensasi sementara.

Terapi suportif menggunakan sejumlah metoda, baik sendiri-sendiri atau kombinasi,  :

  • ·         kepemimpinan yang kuat, hangat, dan ramah
  • ·         pemuasan kebutuhan tergantungan
  • ·         mendukung perkembangan kemandirian yang sah pada akhirnya
  • ·         membantu mengembangkan sublimasi yang menyenangkan (sebagai contohnya, hobi)


Cara-cara psikoterapi suportif antara lain sebagai berikut:
·               Ventilasi atau (psiko-) kataris
·               Persuasi atau bujukan (persuasion)
·               Sugesti
·               Penjaminan kembali ( reassurance)
·               Bimbingan dan penyuluhan
·               Terapi kerja
·               Hipno-terapi dan narkoterapi
·               Psikoterapi kelompok 
Tindakan suportif meliputi:
·               Menghibur (consultation), menaruh simpati
·               Penganjuran (encouragement), nasehat (advice)
·               Memberi petunjuk untuk kegiatan sehari-hari
·               Sugesti, manipulasi lingkungan, dll

Inti prosedur suportif:
·               Bentuk pemuasan deependency needs
·               Bentuk abreaksi: memberi kesempatan pada penderita melepaskan bendungan emosi dengan cara mengeluarkan isi hatinya
·               Peninjauan situasi penderita secara objektif dan pemberian bantuan dalam menilai pandangan-pandangannya

b.    Terapi Reeducative
Mengubah pola perilaku dengan meniadakan kebiasaan (habits) tertentu dan membentuk kebiasaan yang lebih menguntungkan.  Sasaran pada terapi reedukatif adalah menemukan pertumbuhan diri melalui penyesuaian kembali atau Perubahan perilaku sementara terapi rekonstuktif terpusat pada reorganisasi kepribadian. Tujuan dari terapi ini membangkitkan pengertian pada penderita tentang konflik-konflik jiwa yang dikandungnya, yang terutama terletak dalam alam sadarnya.

Cara-cara psikoterapi reedukatif antara lain ialah sebagai berikut:
1.        Terapi hubungan antar manusia
2.        Terapi sikap
3.        Terapi wawancara
4.        Analisa dan sinthesa yang distributif
5.        Konseling terapetik
6.        Terapi case work
7.        Reconditioning
8.        Terapi kelompok yang reedukatif
9.        Terapi somatik

c.    Terapi Reconstructive

Dicapainya tilikan (insight) akan konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang.
Cara atau pendekatan: Psikoanalisis klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney, Reich, Fromm, Kohut, dll.), psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau dinamik. Menyelami alam tidak sadar melalui teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transferensi
Tujuan terapi ini adalah perombakan radikal daripada corak kepribadian hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan emosional dengan dilahirkannya potensi adaptif baru.

Cara-cara psikoterapi rekonstruktif adalah:
1.      Psikoanalisa Freud
2.      Psikoanalisa non Freudian
3.      Psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa
Cara: asosiasi bebas, analisa mimpi, hipnoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapi main, terapi seni, terapi kelompok analitik

Sumber :

 Djohan.  (2006). Terapi musik, teori dan aplikasiPenerbit galangpress yogyakarta 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar