Impian saya untuk mengikuti jejak Om Albert Lie sebagai pemilik sebuah ekspedisi laut membuat saya harus banyak berusaha, berdoa dan bertawakal. Menjadi seorang pemimpin sebuah perusahaan tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan. Secara otomatis, tidak ada yang namanya waktu luang untuk saya berleha-leha. Karena nasib hidup para karyawan saya akan saya pikul. Dan kerjasama dengan para pengusaha-pengusaha lain pun harus terjalin dengan baik. Tapi sebelum itu, saya harus menjadi panutan bagi para karyawan-karyawan saya. Saya harus tegas dalam bertindak, saya harus bersikap profesional kepada semua karyawan walaupun ada orang terdekat saya yang juga masuk sebagai karyawan saya. Saya paling tidak suka pemikiran yang berbelit-belit. Jadi baik klien maupun karyawan saya harus to the point jika menerangkan sesuatu kepada saya. Saya tidak suka orang yang tidak bisa kerja. Jadi jika ada karyawan saya yang tidak bisa mengerjakan sesuatu yang harus ia kerjakan, diharapkan untuk mengundurkan diri sebagai karyawan saya.
Saya berusaha semaksimal mungkin, untuk menjadi seorang pemimpin yang baik yang dapat menaruh karyawan saya sebagai teman, saudara namun jika mereka menjadi semena-mena. Saya akan jauh lebih semena-mena dengan mereka. Saya akan berusaha menjadi orang yang mudah memberikan kepercayaan kepada oranglain. Tapi jika mereka merusaknya, maaf saya tidak bisa lagi untuk percaya. Ibarat sebuah gelas yang pecah, walaupun ia dapat disatukan lagi. Itu tidak akan menutup retakan-retakan yang ada.
Menyadari impian saya ini cukup besar dan saya seorang wanita. Saya juga menyadari bahwa saya tidak hanya menjadi seorang pemimpin di dalam perusahaan, Tapi saya nanti nya juga tetap dirumah menjadi istri dan ibu yang baik untuk keluarga saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar