Menurut Aliran Humanistik:
Aliran
ini berkembang pada tahun 1950. Humanistik merasa tidak puas dengan behaviori
maupun dengan aliran psikoanalisis. Aliran humanistik ini mengarahkan
perhatiannya pada humanisasi yang menekankan keunikan manusia. Psikologi
Humanistik manusia adalah makhluk kreatif,yang di kendalikan oleh nilai-nilai
dan pada pilihan-pilihan sendiri bukan pada kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Kepribadian yang sehat menurut humanistik, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri:
1) Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
2) Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak berbahaya.
3) Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4) Jujur ; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5) Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar orang.
6) Memikul tanggung jawab.
7) Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.
8) Mencoba mengidentifikasi pertahanan diri dan memiliki keberanian untuk menghentikannya.
Menurut Aliran Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah
cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para
pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.
Aliran
psikoanalisa melihat manusia dari sisi negatif, alam bawah sadar (id, ego,
super ego), mimpi dan masa lalu. Aliran ini mengabaikan Potensi yang dimiliki
oleh manusia. Manusia pada dasarnya ditentukan oleh energi psikis dan
pengalaman-pengalaman dini.
Kepribadian
sehat ditinjau dari aliran Psikoanalisa
·
Psikoanalisis
disebut sebagai depth psychology yang mencoba mencari sebab-sebab perilaku
manusia pada alam tidak sadarnya.
· Pada alam pikiran tidak sadar dan kreativitas sebagai kompensasi untuk masa anak-anak yang traumatis.
· Individu bersifat egois, tidak bermoral, dan tidak mau tahu kenyataan.
· Manusia sebagai homo valens dengan berbagai dorongan dan keinginan
· Motif-motif dan konflik tak sadar adalah sentral dalam tingkah laku sekarang
· Manusia didorong oleh dorongan seksual agresif
· Perkembangan dini penting karena masalah-masalah kepribadian berakar pada konflik-konflik masa kanak-kanak yang direpresi.
· Pada alam pikiran tidak sadar dan kreativitas sebagai kompensasi untuk masa anak-anak yang traumatis.
· Individu bersifat egois, tidak bermoral, dan tidak mau tahu kenyataan.
· Manusia sebagai homo valens dengan berbagai dorongan dan keinginan
· Motif-motif dan konflik tak sadar adalah sentral dalam tingkah laku sekarang
· Manusia didorong oleh dorongan seksual agresif
· Perkembangan dini penting karena masalah-masalah kepribadian berakar pada konflik-konflik masa kanak-kanak yang direpresi.
Terdapat
peristiwa mental yang kita sadari dan tidak kita sadari namun bisa kita akses
(preconscious) dan ada yang sulit kita bawa kea lam tidak sadar (unconscious).
Di alam tidak sadar inilah tinggal dua struktur mental yang ibarat gunung es
dari kepribadian kita, yaitu:
a. Id,
adalah berisi energi psikis, yang hanya memikirkan kesenangan semata.
b. Superego,
adalah berisi kaidah moral dan nilai-nilai sosial yang diserap individu dari
lingkungannya.
c. Ego,
adalah pengawas realitas.
Menurut Aliran Behavioristik
Aliran
ini memandang manusia sebagai mesin (homo mechanicus) yang dapat dikendalikan
perilakunya melalui suatu pelaziman (conditioning). Sikap yang diinginkan
dilatih terus-menerus sehingga menimbulkan maladaptive behaviour atau perilaku
menyimpang.
Prinsip
dasar behaviorisme:
1) Perilaku
nyata dan terukur memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa
atau mental yang abstrak
2) Aspek
mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik adalah pseudo problem
untuk sciene, harus dihindari.
3) Penganjur
utama adalah Watson : overt, observable behavior, adalah satu-satunya subyek
yang sah dari ilmu psikologi yang benar.
4) Dalam
perkembangannya, pandangan Watson yang ekstrem ini dikembangkan lagi oleh para
behaviorist dengan memperluas ruang lingkup studi behaviorisme dan akhirnya
pandangan behaviorisme juga menjadi tidak seekstrem Watson, dengan
mengikutsertakan faktor-faktor internal juga, meskipun fokus pada overt
behavior tetap terjadi.
5)
Aliran behaviorisme juga menyumbangkan metodenya yang terkontrol dan bersifat
positivistic dalam perkembangan ilmu psikologi.
Humanistik
Humanistik
Kepribadian
sehat behavioristik :
· Manusia
adalah makhluk perespon; lingkungan mengontrol perilaku.
· Manusia tidak memiliki sikap diri sendiri
· Mementingkan faktor lingkungan
· Menekankan pada faktor bagian
· Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
· Sifatnya mekanis mementingkan masa lalu
· Manusia tidak memiliki sikap diri sendiri
· Mementingkan faktor lingkungan
· Menekankan pada faktor bagian
· Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
· Sifatnya mekanis mementingkan masa lalu
k
Sumber :
Basuki,
Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Schultz
Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
http://moethya26.wordpress.com/2011/03/17/konsep-sehat-kepribadian-sehat-psikoanalisa-dan-behavioristik/
Goble,E.G. (1987). Mazhab Ketiga Psikologi Abraham Maslow. Yogyakarta : Penerbit Kanisius
Goble,E.G. (1987). Mazhab Ketiga Psikologi Abraham Maslow. Yogyakarta : Penerbit Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar